Senin, 10 Maret 2014

Cara Menanam Anggur Di Dalam Pot Supaya Cepat Berbuah

Pada postingan sebelumnya kita telah membahas cara menanam anggur di kebun, pada postingan kali ini akan dijelaskan bagaimana cara menanam anggur dalam pot supaya cepat berbuah.

cara menanam anggur, budidaya anggur, cara menanam anggur dalam pot
Tanaman anggur selain dapat di tanama di kebun juga dapat ditanam di dalam pot, dan tidak hanya cukup dengan keindahan bentuk tanamannya saja yang kita dapat tetapi kindahannya itu dapat dilengkapi dengan buah yang bergelantungan di dahan-dahan kecilnya.

Pemandangan yang indah seperti itu bisa kita ciptakan disekitar lingkungan rumah kita, tentunya dengan cara-cara sesuai dengan aturan yang benar serta memahami  karakter tanaman anggur tersebut supaya tidak malas berbuah.

Salah satu kelebihan menanam anggur di dalam pot ini kita bisa membentuk tanaman tersebut seindah mungkin, dengan membentuk percabangannya apalagi ditambah dengan munculnya buah-buah yang kelihatan segar.

Walaupun tujuannya untuk menghiasi lingkungan rumah atau dijadikan tanaman hias namun buah yang dihasilkan dapat dimakan juga, dan tidak hanya itu saja kelebihannya, tanaman anggur dalam pot yang sudah berbuah dan memiliki bentuk yang indah akan memiliki nilai jual yang cukup tinggi dibanding bibit anggur yang hanya ditanam di polybag saja dan tidak berbentuk.

Tidak ada slahnya dong,.. apabila hoby Anda dapat menghasilkan uang tambahan, tetapi dengan syarat Anda harus kreativ dalam membentuk tanaman anggur tersebut.
Ok, kita lanjut saja ke poko intinya, yaitu cara atau tahapan-tahapan agar tanaman anggur ini bisa indah ketika tampil di dalam pot :

1.    Pemilihan Pot
Langkah awal setelah adanya bibit kita menentukan pot yang akan digunakan, perlu diingat, karena tujuan kita menciptakan keindahan tanaman hias maka pot harus yang bagus dan baik, sperti pot semen, pot plastic, atau pot tanah. Diameter permukaan pot harus lebih besar daripada permukaan bawah atau sama besarnya.

Namun dari berbagai macam jenis bahan pot yang lebih baik untuk tanaman anggur adalah pot yang berbahan dasar tanah, hal ini cukup baik pengaruhnya bagi tanaman, karena pot dari bahan dasar tanah memiliki pori-pori pada bagian dasarnya yang dapat menyerap air.

Sehingga akar tanaman tidak mudah kekeringan apabila terlambat menyiram dan tidak akan lebab apabila terlalu banyak air penyiraman, maka gunakan lah pot yang terbuat dari tanah. Untuk menunjang keindahan tanaman, pot dari bahan dasar tanah ini sekarang banyak yang memiliki ukiran-ukiran cantik pada bagian luarnya.

2.    Media Tanam
Media tanam yang digunakan untuk tanaman anggur di dalam pot harus sesuai dengan karakteristik tanaman. Media tanam yang cocok untuk anggur adalah pasir dan pupuk kandang, kenapa pasir? Karena pasir mudah ditembus oleh akar tanaman aggur.
Sebelum dimasukan kedalam pot pasir dan pupuk kandang diaduk terlebih dahulu. Untuk lebih bagus lagi sepertiga bagian bawah pot diisi oleh tanah gembur, supaya menghambat keluarnya air dari pot.

3.    Cara Menanam Ke Dalam Pot
Pertama masukan pecahan batu bata atau genting pada dasar pot, kemudian masukan media tanam yang sudah dicampur rata, isi pot sampai hampir penuh. Kemudian buat lubang tanam ditengahnya lebih besar sedikit dari polybag yang dipakai bibit.

Selanjutnya polybag dilepas dan masukan bibit tersebut pada lubang yang telah disediakan, atur posisi tanaman agar kelihatan tegak, selanjutnya tutup permukaan dengan media tanam lagi.
Kemudian siram tanaman tersebut, ketika selesai penyiraman maka permukaan tanah akan menurun hingga 5 cm dari bibir pot, hal ini terjadi karena pemadatan media tanam. Selanjutnya simpan tanaman tersebut di tempat yang terkena sinar matahari secara penuh.

4.    Perawatan Tanaman
Perwatan yang dilakukan pada tanaman anggur yang ada di dalam pot sama halnya seperti merawat anggur yang ditanam di kebun. Namun, perawatan tidak sesulit yang dilakukan di kebun. Hal-hal perlu diperhatikan dalm merawat tanaman anggur dalam pot ini antara lain:

•    Penyiraman. Untuk melakukan penyiraman tanaman anggur dalam pot dilakukan setiap hari, dan waktunya pada sore hari. Kemudian pada waktu penyiraman harus hati-hati supaya percikan air tidak merusak media tanam yang berupa pasir dan pupuk kandang yang mudah bergerak apabila terkena air, jangan sampai merubah posisi akar.
•    Pemberian Ajir. Fungsi ajir pada tanaman anggur sangat penting, agar bibit anggur tumbuh lurus. Ajir bisa berupa kayu atau bilah bamboo setebal 1,5 cm dengan panjang 1 m. ajir ini hanya berfungsi sebagai penyangga bibit sampai tiba waktu pemangkasan pertama.

Pada awal penanaman, bibit anggur diikat longgar dengan ajir. Dalm pertumbuhannya, tanaman anggur dengan sendirinya akan tumbuh memanjat dengan bantuan sulur.
Untuk memperoleh cabang yang menarik, pohon anggur harus diberi penopang yang berfungsi sebagai panjatan. Panjatan ini ditanam di dalam pot, berupa bilah bambu setebal 2 cm dengan panjang 1,5 m yang berupa lilitan kawat. 
Satu pot diberi empat bilahan bambu yang ditancapkan dipinggir pot. Penopang bambu ini akan menjadikan tanaman anggur dalam pot bisa dilihat dari berbagai arah. Bentuk percambahannya pun dapat diatur sehingga dapat berbentuk bulat seperti bola, slinder, atau paying.
Pemupukan. Tanaman angggur yang baru ditanam dalam pot dapat diberi pupuk urea, dosis yang diberikan cukup satu sendok makan. Pupuk tersebut diberikan setiap dua minggu sekali sampai tanaman berumur tiga bulan.Setelah berumur tiga bulan, pupuk yang diberikan diperbanyak menjadi dua sendok makan . pupuk diberikan sebulan sekali.

5.    Supaya Tanaman Cepat Berbuah
Hal yang terpenting supaya mempercepat tumbuh buah yaitu pemangkasan pada ranting yang menyebabkan bunga keluar dan cabang tersier. Ketika cabang tersier sudah berwarna coklat atau sudah berumur tiga bulan, pemangkasan boleh dilakukan.

Pemangkasan hanya dilakukan pada cabang tersier dengan mata tunas menonjol. Pemangkasan ini dilakukan pada ruas keempat atau kelima dari pangkal cabang.

Pada pemangkasan pertama, malai bunga yang muncul biasanya masih berukuran kecil. Jumlah malai berangsur-angsur akan bertambah pada pemangkasan kedua, ketiga, dan seterusnya
Bunga yang muncul setelah pemangkasan lama-kelamaan akan mekar dan menghasilkan buah-buah kecil berwarna hijau. Buah ini akan terus berkembang dan mencapai pertumbuhan maksimal setelah 105-110 hari sejak pemangkasan.

Pada masa pertumbuhan buah, tanaman anggur di dalam pot perlu disiram setiap hari dan pemupukan dilakukan setiap bulan. Adapun pupuk yang diberikan berupa NPK sebanyak dua sendok makan.

Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Terima kasih atas partisipasinya.

Budidaya Tanaman Mangga

Budidaya Tanaman Mangga - Budidaya Petani. Buah mangga adalah buah yang manis rasanya dan banyak manfaatnya. Tanaman mangga jika dibudidayakan dengan benar akan memberi hasil yang sesuai dengan yang diharapan. Berikut adalah tips dan teknik budidaya tanaman mangga.
 
1. SEJARAH SINGKAT
Mangga merupakan tanaman buah tahunan berupa pohon yg berasal dari negara India. Tanaman ini kemudian menyebar ke wilayah Asia Tenggara termasuk Malaysia & Indonesia.
2. JENIS TANAMAN
Klasifikasi botani tanaman mangga adalah sebagai berikut:
  • Divisi : Spermatophyta
  • Sub divisi : Angiospermae
  • Kelas : Dicotyledonae
  • Keluarga : Anarcadiaceae
  • Genus : Mangifera
  • Spesies : Mangifera spp.
Jenis yg banyak ditanam di Indonesia Mangifera indica L. yaitu mangga arumanis, golek, gedong, manalagi & cengkir & Mangifera foetida yaitu kemang & kweni.

3. MANFAAT TANAMAN
Buah mangga yg matang merupakan buah meja yg banyak digemari. Mangga yg muda dapat diawetkan dengan kadar gula tinggi menjadi manisan baik dalam bentuk basah atau kering.

4. SENTRA PENANAMAN
Pusat penanaman mangga di Pulau Jawa adalah Probolinggo, Indramayu, Cirebon. Tahun 1994 jumlah tanaman yg menghasilkan adalah 8.901.309 tanaman dengan produksi 668.048 ton.

5. SYARAT TUMBUH
5.1. Iklim
Tanaman mangga cocok untuk hidup di daerah dengan musim kering selama 3 bulan. Masa kering diperlukan sebelum & sewaktu berbunga. Jika ditanam di daerah basah, tanaman mengalami banyak serangan hama & penyakit serta gugur bunga/buah jika bunga muncul pada saat hujan.
5.2. Media Tanam
  1. Tanah yg baik untuk budidaya mangga adalah gembur mengandung pasir & lempung dalam jumlah yg seimbang.
  2. Derajat keasaman tanah (pH tanah) yg cocok adalah 5.5-7.5. Jika pH di bawah 5,5 sebaiknya dikapur dengan dolomit.
5.3. Tempat Ketinggian
Mangga yg ditanam didataran rendah & menengah dengan ketinggian 0-500 m dpl menghasilkan buah yg lebih bermutu & jumlahnya lebih banyak dari pada di dataran tinggi.
Budidaya Tanaman Mangga
menggambar pohon mangga sketsa pohon mangga lukisan pohon mangga merawat pohon mangga manfaat pohon mangga klasifikasi pohon mangga gambar pohon mangga ciri-ciri pohon mangga pohon mangga nama-nama buah mangga klasifikasi buah mangga jenis-jenis buah mangga kandungan buah mangga khasiat buah mangga manfaat buah mangga jenis buah mangga buah mangga gambar buah mangga daun mangga manfaat daun mangga klasifikasi daun mangga bentuk daun mangga gambar daun mangga tanaman mangga budidaya tanaman mangga klasifikasi tanaman mangga okulasi tanaman mangga hama tanaman mangga mencangkok tanaman mangga tanam mangga kulit mangga mangga afrika mangga besar jakarta mangga kweni kandungan kulit mangga keripik mangga budi daya mangga indramayu kota mangga kayu mangga akar mangga mencangkok mangga mangga yu wen ciri-ciri tumbuhan mangga mangga besar manfaat kulit mangga manfaat jus mangga jus mangga harga mangga manisan mangga mangga gincu perkebunan mangga takson mangga manfaat mangga muda deskripsi mangga menanam mangga pupuk mangga mangga arum manis taksonomi tumbuhan mangga kultur jaringan mangga mangga thailand cangkok mangga macam-macam mangga puding mangga mangga kelapa mangga arumanis bahasa latin mangga mangga gadung mangga gedong bunga mangga mangga okyong tumbuhan mangga kebun mangga mangga irwin bibit mangga cara menanam mangga biji mangga budidaya mangga mangga indramayu mangga gedong gincu mangga chokanan mangga madu nama ilmiah mangga cara mencangkok mangga manfaat mangga mangga apel khasiat mangga jenis-jenis mangga klasifikasi tumbuhan mangga mangga golek tabulampot mangga jenis mangga mangga manalagi nama latin mangga gambar mangga klasifikasi mangga

6. PEDOMAN BUDIDAYA MANGGA

6.1. Pembibitan
1) Perbanyakan dengan Biji
  1. Biji dipilih dari tanaman yg sehat, kuat & buahnya berkualitas. Biji dikeringanginkan & kulitnya dibuang.
  2. Siapkan kotak persemaian ukuran 100 x 50 x 20 cm 3 dengan media tanah kebun & pupuk kandang (1:1), biji ditanam pada jarak 10-20 cm. Dapat pula mangga disemai dikebun dengan jarak tanam 30 x 40 atau 40 x 40 cm di atas tanah yg gembur. Persemaian diberi naungan dari plastik/sisa-sisa tanaman, tetapi jangan sampai udara di dalam persemaian menjadi terlalu lembab. Biji ditanam dengan perut ke arah bawah supaya akar tidak bengkok. Selama penyemaian, bibit tidak boleh kekurangan air. Pada umur 2 minggu bibit akan berkecambah. Jika dari 1 biji terdapat lebih dari 1 anakan, sisakan hanya satu yg benar-benar kuat & baik. Bibit di kotak persemaian harus dipindahtanamkan ke dalam polybag jika tingginya sudah mencapai 25-30 cm. Seleksi bibit dilakukan pada umur 4 bulan, bibit yg lemah & tumbuh abnormal dibuang. Pindahtanam ke kebun dilakukan jika bibit telah berumur 6 bulan.
2) Okulasi
Perbanyakan terbaik adalah dengan okulasi (penempelan tunas dari batang atas yg buahnya berkualitas ke batang bawah yg struktur akar & tanamannya kuat). Batang bawah untuk okulasi adalam bibit di persemaian yg sudah berumur 9-12 bulan. Setelah penempelan, stump (tanaman hasil okulasi) dipindahkan ke kebun pada umur 1,5 tahun. Okulasi dilakukan di musim kemarau agar bagian yg ditempel tidak busuk.

3) Pencangkokan
Batang yg akan dicangkok memiliki diameter 2,5 cm & berasal dari tanaman berumur 1 tahun. Panjang sayatan cangkok adalah 5 cm. Setelah sayatan diberi tanah & pupuk kandang (1:1), lalu dibungkus dengan plastik atau sabut kelapa.

6.2. Pengolahan Media Tanam
  1. Persiapan : Penetapan areal untuk perkebunan mangga harus memperhatikan faktor kemudahan transportasi & sumber air.
  2. Pembukaan Lahan
    • Membongkar tanaman yg tidak diperlukan & mematikan alang-alang serta menghilangkan rumput-rumput liar & perdu dari areal tanam.
    • Membajak tanah untuk menghilangkan bongkahan tanah yg terlalu besar.
  3. Pengaturan Jarak Tanam : Pada tanah yg kurang subur, jarak tanam dirapatkan sedangkan pada tanah subur, jarak tanam lebih renggang. Jarak tanam standar adalah 10 m & diatur dengan cara:
    • segi tiga sama kaki.
    • diagonal.
    • bujur sangkar (segi empat).
6.3. Teknik Penanaman

1) Pembuatan Lubang Tanam Lubang tanam dibuat dengan panjang, lebar & kedalaman 100 cm. Pada waktu penggalian, galian tanah sampai kedalaman 50 cm dipisahkan dengan galian dari kedalaman 50-100 cm. Tanah galian bagian dalam dicampur dengan pupuk kandang lalu dikeringanginkan beberapa hari. Masukkan tanah galian bagian atas, diikuti tanah galian bagian bawah. Pembuatan lubang tanam dilakukan pada musim kemarau.

2) Cara Penanaman
Lubang tanam yg telah ditimbun digali kembali dengan ukuran panjang & lebar 60 cm pada kedalaman 30 cm, taburi lubang dengan furadan 10-25 gram. Polibag bibit digunting sampai ke bawah, masukkan bibit beserta tanahnya & masukkan kembali tanah galian sampai membentuk guludan. Tekan tanah di sekitar batang & pasang kayu penyangga tanaman.

3) Penanaman Pohon Pelindung
Pohon pelindung ditanam untuk menahan hembusan angin yg kuat. Jenis yg biasa dipakai adalah pohon asam atau trembesi.

6.4. Pemeliharaan Tanaman

1) Penyiangan
Penyiangan tidak dapat dilakukan sembarangan, rumput/gulma yg telah dicabut dapat dibenamkan atau dibuang ke tempat lain agar tidak tumbuh lagi. Penyiangan juga biasa dilakukan pada waktu penggemburan & pemupukan.

2) Penggemburan/Pembubunan
Tanah yg padat & tidak ditumbuhi rumput di sekitar pangkal batang perlu digemburkan, biasanya pada awal musim hujan. Penggemburan tanah di kebun mangga cangkokan jangan dilakukan terlalu dalam.

3) Perempelan/Pemangkasan
Pemangkasan bertujuan untuk membentuk kanopi yg baik & meningkatkan produksi. Ketika tanaman telah mulai bertunas perlu dilakukan pemangkasan tunas agar dalam satu cabang hanya terdapat 3–4 tunas saja. Tunas yg dipilih jangan terletak sama tinggi & berada pada sisi yg berbeda. Tunas dipelihara selama kurang lebih 1 tahun saat tunas-tunas baru tumbuh kembali. Pada saat ini dilakukan pemangkasan kedua dengan meninggalkan 2-3 tunas. Pemangkasan ketiga, 1 tahun kemudian, dilakukan dengan cara yg sama dengan pemangkasan ke-2.

4) Pemupukan

a) Pupuk organik
  1. Umur tanaman 1-2 tahun: 10 kg pupuk kandang, 5 kg pupuk kandang.
  2. Umur tanaman 2,5–8 tahun: 0,5 kg tepung tulang, 2,5 kg abu.
  3. Umur tanaman 9 tahun: tepung tulang dapat diganti pupuk kimia SP-36, 50 kg pupuk kandang, 15 kg abu.
  4. Umur tanaman > 10 tahun: 100 kg pupuk kandang, 50 kg tepung tulang, 15 kg abu.
Pupuk kandang yg dipakai adalah pupuk yg sudah tercampur dengan tanah. Pemberian pupuk dilakukan di dalam parit keliling pohon sedalam setengah mata cangkul (5 cm).

b) Pupuk anorganik
  1. Umur tanaman 1-2 bulan : NPK (10-10-20) 100 gram/tanaman.
  2. Umur tanaman 1,5-2 tahun: NPK (10-10-20) 1.000 kg/tanaman.
  3. Tanaman sebelum berbunga: ZA 1.750 gram/tanaman, KCl 1.080 gram/tanaman.
  4. Tanaman waktu berbunga : ZA 1.380 gram/tanaman, Di kalsium fosfat 970 gram/tanaman, KCl 970 gram/tanaman.
  5. Tanaman setelah panen: ZA 2700 gram/tanaman, Di kalsium fosfat 1.940 gram/tanaman, KCl 1.940 gram/tanaman.
5) Peningkatan Kuantitas Buah
Dari sejumlah besar bunga yg muncul hanya 0,3% yg dapat menjadi buah yg dapat dipetik. Untuk meningkatkan persentase ini dapat disemprotkan polinator maru atau menyemprotkan serbuk sari diikuti pemberian 300 ppm hormon giberelin. Dengan cara ini, persentase pembentukan buah yg dapat dipanen dapat ditingkatkan menjadi 1,3%.

7. HAMA & PENYAKIT

7.1. Hama
  1. Kepik mangga (Cryptorrhynoccus gravis)
    • Menyerang buah & masuk ke dalamnya.
    • Pengendalian: dengan semut merah yg menyebabkan kepik tidak bertelur.
  2. Bubuk buah mangga
    • Menyerang buah sampai tunas muda. Kulit buah kelihatan normal, bila dibelah terlihat bagian dalamnya dimakan hama ini.
    • Pengendalian: memusnahkan buah mangga yg jatuh akibat hama ini, menggunakan pupuk kandang halus, mencangkul tanah di sekitar batang pohon & menyemprotkan insektisida ke tanah yg telah dicangkul.
  3. Bisul daun(Procontarinia matteiana.)
    • Gejala: daun menjadi berbisul & daun menjadi berwarna coklat, hijau & kemerahan.
    • Pengendalian: penyemprotan buah & daun dengan Ripcord, Cymbuth atau Phosdrin tiga kali dalam seminggu, membakar daun yg terserang, menggemburkan tanah untuk mengeluarkan kepompong & memperbaiki aerasi.
  4. Lalat buah
    • Gejala: buah busuk, jatuh & menurunkan produktivitas.
    • Pengendalian: dengan memusnahkan buah yg rusak, memberi umpan berupa larutan sabun atau metil eugenol di dalam wadah & insektisida.
  5. Wereng ( Idiocerus clypealis, I. Niveosparsus, I. Atkinsoni)
    • Jenis wereng ini berbeda dengan yg menyerang padi. Wereng ini menyerang daun, rangkaian bunga & ranting sambil mengeluarkan cairan manis sehingga mengundang semut api untuk memakan tunas atau kuncup. Cairan yg membeku menimbulkan jamur kerak hitam.
    • Pengendalian dengan insektisida Diazinon & pengasapan seminggu empat kali.
  6. Tungau (Paratetranychus yothersi, Hemitarsonemus latus)
    • Tungau pertama menyerang daun mangga yg masih muda sedangkan yg kedua menyerang permukaan daun mangga bagian bawah. Keduanya menyerang rangkaian bunga.
    • Pengendalian dengan menyemprotkan tepung belerang, insektisida Diazinon atau Basudin.
  7. Codot
    • Memakan buah mangga di malam hari.
    • Pengendalian: dengan membiarkan semut kerangkeng hidup di sela daun mangga, memasang kitiran angin berpeluit & melindungi pohon dengan jaring.
7.2. Penyakit
  1. Penyakit mangga
    • Penyebab: jamur Gloeosporium mangifera. Jamur ini menyebabkan bunga menjadi layu, buah busuk, daun berbintik-bintik hitam & menggulung.
    • Pengendalian: fungisida Bubur Bordeaux.
  2. Penyakit diplodia
    • Penyebab: jamur Diplodia sp. Tumbuh di luka tanaman muda hasil okulasi.
    • Pengendalian: dengan bubur bordeaux. Luka diolesi/ditutup parafin-carbolineum.
  3. Cendawan jelaga
    • Penyebab: virus Meliola mangifera atau jamur Capmodium mangiferum. Daun mangga yg diserang berwarna hitam seperti beledu. Warna hitam disebabkan oleh jamur yg hidup di cairan manis.
    • Pengendalian: dengan memberantas serangga yg menghasilkan cairan manis dengan insektisida atau tepung belerang.
  4. Bercak karat merah
    • Penyebab: jamur Colletotrichum gloeosporiodes. Menyerang daun, ranting, bunga & tunas sehingga terbentuk bercak yg berwarna merah. Penyakit ini sangat mempengaruhi proses pembuahan.
    • Pengendalian: pemangkasan dahan, cabang, ranting, menyemprotkan fungisida bubuk bordeaux atau sulfat tembaga.
  5. Kudis buah
    • Menyerang tangkai bunga, bunga, ranting & daun.
    • Gejala: adanya bercak kuning yg akan berubah menjadi abu-abu. Pembuahan tidak terjadi, bunga berjatuhan.
    • Pengendalian: fungisida Dithane M-45, Manzate atau Pigone tiga kali seminggu & memangkas tangkai bunga yg terserang.
  6. Penyakit Blendok
    • Penyebab: jamur Diplodia recifensis yg hidup di dalam lubang yg dibuat oleh kumbang Xyleborus affinis). Lubang mengeluarkan getah yg akan berubah warna menjadi coklat atau hitam.
    • Pengendalian: memotong bagian yg sakit, lubang ditutupi dengan kapas yg telah dicelupkan ke dalam insektisida & menyemprot pohon dengan bubur bordeaux.
7.3. Gulma
Benalu memberikan kerusakan dalam waktu pendek karena menyebabkan makanan tidak diserap tanaman secara sempurna. Pengendalian dengan memotong cabang yg terserang, menebang tanaman yg diserang benalu dengan berat.

8. PANEN

8.1. Ciri & Umur Panen
Mangga cangkokan mulai berbuah pada umur 4 tahun, mangga okulasi pada umur 5-6 tahun. Banyaknya buah panen pertama hanya 10-15 buah, pada tahun ke 10 jumlah buah dapat mencapai 300-500 buah/pohon. Panen besar biasanya jatuh di bulan September-Oktober. Tanda buah sudah dapat dipanen adalah adanya buah yg jatuh karena matang sedikitnya 1 buah/pohon, warna buah arumanis/manalagi berubah menjadi hijau tua kebiruan, warna buah mangga golek/gedok berubah menjadi kuning/merah Buah yg dipetik harus masih keras.

8.2. Cara Panen
Pada saat pemetikan, buah jangan sampai terpotong, tercongkel atau jatuh sampai memar. Buah dipetik di sore hari dengan menggunakan pisau tajam atau dengan galah yg diujungnya terdapat pisau & keranjang penampung buah.

8.3. Periode Panen
Di Indonesia pohon mangga berbunga satu tahun sekali sehingga panen dilakukan satu periode dalam satu tahun. Dari satu pohon, buah tidak akan masak bersamaan sehingga dilakukan beberapa kali panen.

8.4. Perkiraan Produksi
Pohon muda okulasi menghasilkan 50-100 buah/tahun, meningkat sampai 300-500 buah pada umur 10 tahun, 1.000 buah pada umur 15 tahun & 2.000 buah pada waktu produksi maksimum di umur 20 tahun.

9. PASCAPANEN

9.1. Pengumpulan
Buah hasil panen dikumpulkan di tempat yg teduh.

9.2. Penyortiran & Penggolongan
Mangga yg rusak dipisahkan dengan mangga yg mulus. Setelah sortasi buah mangga dilap untuk menghilangkan getah yg dapat menurunkan mutu terutama jika buah akan dipasarkan ke pasar swalayan atau luar negeri. Buah yg akan dipasarkan di dalam negeri dapat diperam untuk mempercepat pemasakan. Sortasi didasarkan berat buah atau ukuran buah. Kelas berdasarkan berat buah antara lain:
  • Kelas I: > 320 gram/buah
  • Kelas II: 270 - 320 gram/buah
  • Kelas III: 200 - 270 gram/buah
Sedangkan berdasarkan ukuran buah dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
  • Klasifikasi Besar: arum manis > 17,5 cm, golek > 20 cm
  • Klasifikasi Sedang: arum manis 15 - 17,5 cm, golek 17,5 - 20 cm
  • Klasifikasi Kecil: arum manis < 15 cm, golek < 17,5 cm
9.3. Penyimpanan
Buah mangga yg telah dipetik disimpan ditempat yg kering, teduh & sejuk. 
Demikian artikel tentang Budidaya Tanaman Mangga, semoaga bermanfaat.
http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/02/budidaya-tanaman-mangga.html Kata Terkait Budidaya Tanaman/ Buah Mangga: budi daya mangga, keripik mangga, akar mangga, petik mangga, mangga gincu, pupuk mangga, mangga arum manis, mangga thailand, mangga arumanis, bunga mangga, juice mangga, mangga indonesia, puding mangga, kulit mangga, menanam mangga, mencangkok mangga, tumbuhan mangga, biji mangga, mangga gedong, temu mangga, klasifikasi daun mangga, manfaat daun mangga, daun mangga, klasifikasi tanaman mangga, tanaman mangga, klasifikasi pohon mangga, gambar pohon mangga, pohon mangga, gambar buah mangga, kandungan buah mangga, khasiat buah mangga, manfaat buah mangga, buah mangga. 

Budidaya Rumput Laut

 
Rumput laut biasa dibudidayakan dengan 3 metode,  yakni metode dasar, dan apung.
Untuk menerapkan masing-masing metode diperlukan pertimbangan-pertimbangan tersendiri berdasarkan lokasi.
Metode dasar menghasilkan rumput laut dengan produksi rendah, tidak cocok untuk perairan yang dasarnya lunak atau berpasir, dan tanaman lebih mudah terserang predator. Kelemahan ini bisa diperbaiki dengan metode lepas dasar. Namun konsekuensinya, biaya dan waktu yang diperlukan relative lebih besar.
Metode lainnya adalah system apung. System ini menawarkan peningkatan produksi, dan rumput laut terhindar dari serangan predator bulu babi. Tapi bagi daerah tertentu seperti Bali yang pantainya merupakan kawasan wisata, tonggak-tonggak untuk budidaya ‘mengganggu’ pemandangan dan aktivitas wisatawan saat berselancar. Petani rumput laut di Bali, memodifikasinya menjadi system botol agar sesuai dengan kondisi di Bali.

    Cara budidayanya

 
system ini merupakan perpaduan metode lepas dasar dan apung. Dengan system botol. Kelemahan metode apung dan lepas dasar bisa diatasi. Pertumbuhan rumput laut lebih bagus, dan hasil 5-7 ton/100 meter persegi bisa di capai.
Cara budidaya dengan system ini cukup mudah, seperti hal nya metode lepas dasar, system ini juga menggunakan tonggak-tonggak kayu untuk di tancapkan didasar perairan . Diantara dua tonggak yang berjarak 5 meter itu di bentangkan tali ris.
Bentangan tali ris bisa dibuat beberapa baris yang sejajar pada kayu memanjang. Pemasangan tali sebaiknya di lakukan sewaktu air surut, agar kita tidak perlu menyelam. Setalah selesai di bentangkan, setiap 50 cm tali-tali itu diikatkan (dibundel) sebagai substrat bagi bibit rumput laut.
Panjang tali 1-1,5 meter. Agar bisa berdiri tegak, ujung tali diikatkan dengan botol plastic bekas kemasan air mineral yang berfungsi seperti pelampung. Di setiap tali tegak diikatkan bibit, biasanya sebanyak 100 gram. Selanjutnya rumput laut dibiarkan tumbuh sampai beratnya kurang lebih 4 kali lipat berat bibit.
Untuk mendapatkan hasil optimal,’tanaman’ ini perlu perawatan. Cara perawatannya sama saja dengan metode lain. Dari sejumlah bibit, kadang-kadang ada yang mati sehingga perlu cepat ditanami kembali.
Tonggak kayu dan tali diperiksa, jika ada yang rusak segera diganti. Untuk menghindari  serangan predator seperti penyu, bulu babi, dan ikan pemakan tumbuhan, lokasi budidaya bisa di pagari dengan jaring.
Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Trima kasih atas partisipasinya.

Sumber: